- Enterprise Security Policy Implementation. EPSI memungkinkan manager security untuk mengautomasi setiap langkah keamanan dari console pusat, mulai dari creating, editing, approving, publishing, distribution, education, compliance, reporting dan maintenance. Tool ini akan memaksa sosialisasi, menchek pengertian pegawai, mencatat kejadian, dan mengukur compliance, yang pada akhirnya akan menolong manajemen resiko IT tanpa memberikan banyak beban ke staff yang terbatas.
- Managed Security Services. Vendor yang menawarkan managed security services berasumsi bahwa mereka akan memperoleh beberapa persen kerjaan sebagai outsource. Dengan cara tsb. administrator dapat mengerjakan kerjaan yang lain.
- Enterprise Security Administration. Tool ini mengadministrasi security tingkat enterprise, memastikan bahwa semua user di sebuah enterprise memperoleh hak dan kewajiban yang sama. Sistem ini terutama sangat bermanfaat untuk memberikan akses bagi user baru, dan, yang penting, menghilangkan semua akses bagi pegawai yang sudah keluar.
- Security Services: Policy Development. Konsultan yang membantu pengembangan kebijakan keamanan secara cepat. Mereka umumnya sudah mempunyai template agar kebijakan security dapat di implementasikan dengan cepat, sepertoi penggunaan e-mail yang baik, extranet hingga PKI.
- Trusted Operating Systems. Karena semua mekanisme ke amanan sangat tergantung pada sistem operasi, teknologi trusted O/S memberikan mekanisme satu-satunya pada O/S untuk bertahan terhadap serangan.
- Anti D.D.O.D Tools. Tool anti Ddos akan mengidentifikasi ketidak beresan penggunaan di jaringan. Jika terjadi ketidak beresan, tool akan berusaha mencek legitimasi akses dan merekomendasikan beberapa langkah preventif-nya.
Minggu, 01 April 2012
Managed Security Services
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.