Sejarah Batik di Indonesia memiliki riwayat yang panjang. Di setiap wilayah di Nusantara, batik memiliki perkembangan dan kisah yang menarik. Keberadaan Kerajaan Majapahit sebagai kerajaan yang besar, makmur, dan mengalami masa kejayaan selama beberapa abad telah membuat tradisi dan kebudayaannya mengakar kuat di wilayah Nusantara, termasuk di antaranya seni batik.
Sampai saat ini, sebenarnya kapan batik mulai tercipta masihlah menjadi tanda tanya. Namun, motif-motif batik di Indonesia dapat ditemukan pada beberapa artefak budaya, seperti pada candi-candi.
Motif dasar lereng dapat ditemukan pada patung emas Syiwa (dibuat abad IX) di Gemuruh, Wonosobo. Dasar motif ceplok ditemukan pada pakaian patung Ganesha di Candi Banon dekat Candi Borobudur (dibuat abad IX). Batik juga ditemukan pada titik-titik dalam motif pada patung Padmipani di Jawa Tengah (menurut perkiraan patung tersebut dibuat awal abad VIII-X). Motif liris ditemukan pada patung Manjusri, Ngemplak, Semongan, Samarang (dibuat abad X).
Selanjutnya, batik semakln eksis pada masa Kerajaan Majapahit dengan wilayah dan kekuasaan yang sangat luas. Namun data yang lebih pasti tentang sejarah dan perkembangan batik di Indonesia mulai terekam jelas sejak masa Kerajaan Mataram Islam, yang bersumber dari keraton, seperti motif porong rusak, semen rama, dan lain lain.
Pada awalnya, batik digunakan sebagai hiasan pada daun lontar yang berisi naskah atau tulisan agar tampak lebih menarik. Seiring perkembangan Interaksi Bangsa Indonesia dengan bangsa asing, maka mulai dikenal media batik pada kain. Sejak itu, batik mulai digunakan sebagai corak kain yang berkembang sebagai busana tradisional, khusus digunakan di kalangan ningrat keraton.
Dalam beberapa literatur, sejarah pembatikan di Indonesia sering dikaitkan dengan Kerajaan Majapahit dan penyebaran ajaran Islam di Pulau Jawa. Hal ini dibuktikan dengan penemuan arca dalam Candi Ngrimbi dekat Jombang yang menggambarkan, sosok Raden Wijaya, raja pertama Majapahit (memerintah 1294-1309), memakai kain batik bermotif kawung.
Oleh sebab itu, kesenian batik diyakini telah dikenal sejak zaman Kerajaan Majapahit secara turun-temurun. Wilayah Kerajaan Majapahit yang sangat luas menyebabkan batik juga dikenal luas di Nusantara.
Sampai saat ini, sebenarnya kapan batik mulai tercipta masihlah menjadi tanda tanya. Namun, motif-motif batik di Indonesia dapat ditemukan pada beberapa artefak budaya, seperti pada candi-candi.
Motif dasar lereng dapat ditemukan pada patung emas Syiwa (dibuat abad IX) di Gemuruh, Wonosobo. Dasar motif ceplok ditemukan pada pakaian patung Ganesha di Candi Banon dekat Candi Borobudur (dibuat abad IX). Batik juga ditemukan pada titik-titik dalam motif pada patung Padmipani di Jawa Tengah (menurut perkiraan patung tersebut dibuat awal abad VIII-X). Motif liris ditemukan pada patung Manjusri, Ngemplak, Semongan, Samarang (dibuat abad X).
Selanjutnya, batik semakln eksis pada masa Kerajaan Majapahit dengan wilayah dan kekuasaan yang sangat luas. Namun data yang lebih pasti tentang sejarah dan perkembangan batik di Indonesia mulai terekam jelas sejak masa Kerajaan Mataram Islam, yang bersumber dari keraton, seperti motif porong rusak, semen rama, dan lain lain.
Pada awalnya, batik digunakan sebagai hiasan pada daun lontar yang berisi naskah atau tulisan agar tampak lebih menarik. Seiring perkembangan Interaksi Bangsa Indonesia dengan bangsa asing, maka mulai dikenal media batik pada kain. Sejak itu, batik mulai digunakan sebagai corak kain yang berkembang sebagai busana tradisional, khusus digunakan di kalangan ningrat keraton.
Dalam beberapa literatur, sejarah pembatikan di Indonesia sering dikaitkan dengan Kerajaan Majapahit dan penyebaran ajaran Islam di Pulau Jawa. Hal ini dibuktikan dengan penemuan arca dalam Candi Ngrimbi dekat Jombang yang menggambarkan, sosok Raden Wijaya, raja pertama Majapahit (memerintah 1294-1309), memakai kain batik bermotif kawung.
Oleh sebab itu, kesenian batik diyakini telah dikenal sejak zaman Kerajaan Majapahit secara turun-temurun. Wilayah Kerajaan Majapahit yang sangat luas menyebabkan batik juga dikenal luas di Nusantara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.