PERKAWINAN TV BROADCASTING DAN INTERNET
Satu kata kunci yang sering disebut-sebut oleh pengamat TI adalah: konvergensi. Dan ini selalu dikaitkan dengan Internet. Gampang dilihat, sekarang Internet mencoba melebarkan servisnya ke layanan TV, jadilah Internet TV. Tidak ketinggalan TV Broadcastingpun melebarkan kemampuaannya agar Internet enabled. Lalu kenapa keduanya tidak kawin saja? Ya, perkawinan itu sekarang sudah terjadi dan hasilnya muncul teknologi DVB (Digital Video Broadcasting) yaitu sebuah teknologi yang memungkinkan paket-paket data (khususnya paket data IP – Intenet Protocol) ikut “nebeng” dalam kanal-kanal siaran TV Broadcsting.
Pilar yang ikut memperkuat perkawinan tersebut adalah lahirnya teknologi kompresi video dan audio yang sangat canggih yaitu teknologi MPEG (Motion Picture Expert Group). Kompresi MPEG ini dapat mengkompresi data-data digital sampai dengan 10 kali bahkan lebih tanpa mengurangi kualitas gambar dan suara.
Hal lain yang semakin memuluskan perkawinan teknologi TV Broadcasting dengan Internet ini adalah keluasan implementasi protokol IP (Internet Protocol) karena didukung oleh massive-nya subcriber internet di seluruh jagad saat ini, yang menyebabkan mau tidak mau semua protokol transport maupun network harus bisa berbicara dengan protokol IP ini. Disamping itu IP sendiri secara teknologi telah mensupport applikasi-aplikasi streaming video satu arah dengan teknologi IP Multicast.
CIKAL BAKAL “MTH”
Sebenarnya layanan Multimedia To Home (disingkat MTH) ini bukanlah termasuk barang yang benar-benar baru. Di Amerika produk/layanan ini sudah ada pertengahan tahun ’94 dengan proyek yang dinamakan DirectTV dan DirectPC oleh HNS (Hughes Network System). Sukses layanan diatas sangatlah cepat dimana dalam satu tahun setelah peluncuran sudah menggaet lebih dari satu juta pelanggan. DirectTV adalah layanan TV Satelit digital seperti layaknya layanan TV Satelit Indovision di Indonesia. Dengan antena dish yang cukup kecil, TV dirumah dapat menangkap beragam siaran TV, mulai dari siaran berita, edukasi, hiburan, dll.
Sedangkan DirectPC adalah layanan Internet kecepatan tinggi asimetrik dimana “request” menggunakan jalur telepon biasa sedangkan “reply” diterima dari satelit (melalui antena parabola).
Pada saat itu DirectTV maupun DirectPC menggunakan standar propietary Hughes, dimana layanan ini menggunakan DBS (Digital Broadcast Satellite) pada transmisi ke satelitnya dan menggunakan MPEG 1.5 (istilah tidak resmi untuk MPEG 1 yang dikanibal). Memang pada saat itu standar MPEG 2 belum diratifikasi, sehingga Hughes memodifikasi standar MPEG 1. Modifikasi ini perlu karena standar MPEG 1 masih memiliki beberapa kelemahan jika diimplementasikan dalam TV Broadcasting.
Pada saat yang hampir sama, sebuah konsorsium di Eropa mengembangkan standar baru untuk TV Broadcasting digital, yang kemudian memunculkan standar DVB (Digital Video Broadcast). Standar DVB ini merupakan Open Standar, sehingga setiap manufaktur bisa membuat receiver atau decoder yang comply dengan standar ini. Dengan sifat terbuka tersebut dalam waktu singkat teknologi dan standar DVB ini dapat diterima diseluruh dunia termasuk di benua Amerika sendiri. Satu persatu siaran-siaran TV yang memancar secara analog ke satelit mengkonversikan diri menjadi memancar secara digital dengan format DVB.
SERVICE YANG TERSEDIA DI “MTH”
Saat ini layanan “MTH” menyediakan 3 layanan utama, yaitu: Internet kecepatan tinggi, Video and News Broadcasting, dan Distribusi File. Layanan Internet kecepatan tinggi ini bisa berlangsung karena downstream dari Internet diterima dari satelit dengan kapasitas hampir full transponder (+/- 30 Mbps). PC user harus memiliki sambungan ke Internet terlebih dahulu lewat dial/up maupun leased line untuk dapat menikmati layanan ini. Kecepatan download rata-rata 200 s/d 400 kbps dan dapat burst up sampai dengan 1.5 Mbps.
Pada saat yang sama user dapat menikmati siaran-siarang TV atau Video seperti CNN, Bloomberg, Disney, dsb. Dan untuk customer-customer tertentu seperti corporate, dapat menikmati layanan Distribusi File dengan teknologi Push ataupun Pull, dimana pada waktu-waktu yang telah dijadwalkan PC user menerima satu atau beberapa file yang langsung terekam di Hard Disk user secara otomatis. Layanan ini sangat cocok untuk cetak jarak jauh, distribusi Video dan Musik dalam format MPG atau mp3, dan pembelajaran jarak jauh.
Saat ini penyedia jasa “MTH” ini di Indonesia sudah ada tiga perusahaan, yaitu: PT. Satelindo (dengan layanan Palapanet), PT TELKOM (Dengan layanan Turbonet) dan PT. Infokom Elektrindo (dengan layanan MELESAT). Ketiga penyedia jasa ini menggunakan teknologi yang kurang lebih sama yaitu DBV, MPEG, dan IP.
Selamat datang era multimedia yang sesungguhnya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.