Hidup yang multi kompleks dewasa ini membuat kita bisa terlanda penyakit aneh yang sulit untuk di atasi, baik oleh kekebalan tubuh sendiri maupun obat-obatan bagaimana kiatnya agar tetap sehat tanpa harus sering berobat .
Sudah buka rahasia lagi bahwa tubuh kita mempunyai sistem kekebalan yang mampu melindungi badan dari serangkaian penyakit . Itu kalau sistemnya bekerja , kadang-kadang suka ngadat. Kalau sudah begitu , ya apa boleh buat kita harus berobat . Namun niscaya juga tidak ada salahnya , mencoba kiat-kiat hidup sehat tanpa tergantung pada obat-obatan . Dan yang penting itukan lebih baik mencegah dari pada mengobati.
Dan berikut ini Tips Hidup Sehat Tanpa Obat yang mudah mudahan bisa membantu anda .
1.Kenali diri anda, baik fisik maupun kejiwaan
Ini agak filosofis , memang , tetapi sebenarnya justru disinilah letak kunci segalanya.Dengan mengenali diri sendiri , kita dapat mengetahui kelemahan fisik tubuh kita, lalu dapat memutuskan apa yang lebih baik dan boleh dilakukan bagi tubuh , dan apa yang tidak. Orang yang tanpa disadari telah ke-enakan menyantap makanan yang asin secara berlebihan, misalnya , lama-kelamaan merasakan tubuhnya berubah, seperti cepat merasa pusing, berkurangnya keseimbangan tubuhnya , dan sering merasakan aneka gejala tidak enak badan.Setelah memeriksakan ke dokter, baru diketahui tubuhnya mulai mengidap "penyakit" tekanan darah tinggi.Kalau saja sejak itu ia berusaha sungguh-sungguh untuk mengurangi makanan asin dan berlemak dan melakukan olahraga secara teratur, maka penyakitnya tidak mudah kumat, dan ia tidak perlu lagi sering-sering ke dokter.
2.Tidak Terburu-buru Merasa Sakit
Hanya karena bersin, batuk, atau agak demam, orang telah memutuskan untuk meminum obat. Padahal acap kali setelah dibiarkan beberapa hari penyakitnya gejala penyakitnya malah hilang sendiri.Tubuh memang mempunyai kemampuan untuk menyembuhkan sendiri.Hanya dengan beristirahat cukup, gejala penyakit akan hilang sendiri.Gejala pusing kadang-kadang bahkan dapat hilang hanya karena menghirup udara segar di taman yang tidak tercemar udaranya.
Gejala batuk dan bersin memang merupakan tanda serius juga, bahwa tubuh sedang berusaha mengeluarkan kuman penyakit dari saluran pernapasan. Demam berkeringat merupakan tanda tubuh sedang melawan serangan kuman. Kalau gejala itu berlangsung-langsung selama tiga hari, karena beratnya serangan, apa boleh buat , kta harus ke dokter untuk konsultasi medis.
3.Menggunakan Variasi Makanan Sehari-hari
Melakukan variasi santapan, berangkat dari asumsi bahwa ada bahan makanan tertentu yang lebih bermanfaat daripada jenis makanan biasa sehari-hari, maka kedua kelompok bahan itu dapa saling melengkapi. Bila kita terbiasamakan daging ayam atau sapi, sebaiknya mengubah kebiasaan tersebut. Dan sekali-kali makanlah ikan segar, tempe, dan tahu sebagai selingan. Bahan ini mempunyai kada lemak tak jenuh yang banyak, dan mengurangi resiko tekanan darah tinggi.Sebaliknya kalau kita terbiasa makan ikan, tempe, tahu, dan telur saja sehari-hari maka kita harus juga memakan daging , sebagai asupan protein hewani yang berperan mempertahankan laju pertumbuhan tubuh dan mengganti sel jaringan yang rusak.
Begitu juga dengan sayuran. Kalau hari-hari kita makan sayur mayur yang serba hijau, dan menganggap yang serba hijau itu baik, sesekali perlu variasi menyantap sayuran dan buah-buahan yang tidak hijau ( Sebagai pencuci mulut ).
4.Menyesuaikan Konsumsi Dengan Tinggkatan Umur
Jumlah zat gizi yang diperlukan oleh tubuh berbeda-beda bergantung dengan umur, jenis kegiatan, dan kondisi tubuh ( dalam keadaan sakit atau sehat ). Pada anak-anak dan remaja yang sedang dalam masa pertumbuhan, kelima unsur dalam makanan ( karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral, serta air ) sangat diperlukan, sehingga tidak perlu untuk dibatasi.Sebaliknya, pada orang dewasa dan lanjut usia, pembatasan itu mutlak perlu.Karbohidrat dan lemak sebagai penghasil energi harus dikurangi jumlahnya, mengingat kegiatan fisik mereka sudah menurun. Cara mengurangi karbohidrat dan lemak ialah dengan mengurangi porsi nasi dan goreng-gorengan. Sebaliknya, vitamin dan mineral serta air justru harus di konsumsi dengan cukup. Zat-zat ini penting untuk metabolisme tubuh, dan meningkat-kan daya tahan. Perlu diingat bahwa yang paling baik adalah mengkonsumsi vitamin alamiah, seperti yang terkandung dalam buah dan sayuran segar.Sedangkan air yang diminum harus steril dan aman dari kuman seperti air mineral yang benar memiliki syarat sebagai air mineral.Boleh juga air biasa yang selalu sudah direbus lebih dulu. Lebih kurang 60% dari bobot badan kita berupa air atau cairan. Itu berarti kita harus minum air lebih banyak daripada unsur makanan yang lain. Orang yang sedang sakit dan terpaksa minum obat, malah harus minum air lebih banyak lagi. Penderita “penyakit” sulit buang air, bisa tertolong dari penderitaannya dengan setiap hari minum 2 – 3 gelas air putih sebelum pergi ke belakang.
Konsumsi protein pada orang dewasa dan lansia juga perlu dikurangi, meskipun tidak sebanyak pengurangan karbohidrat dan lemak. Cara mengurangi protein ini ialah dengan mengganti menu makanan sumber protein hewani dengan makanan sumber protein nabati, yang kadar proteinnya kurang atau hanya sedikit.
5. Berolahraga secara teratur sesuai kemampuan
Salah satu yang perlu diperhatikan dalam Hidup Sehat Tanpa Obat adalah berolah raga. Berolahraga bertujuan memperlancar peredaran darah, dan mempercepat penyebaran impuls urat saraf ke bagian tubuh atau sebaliknya, sehingga tubuh senantiasa bugar. Banyak orang berpendapat, tanpa olahraga pun kita sebenarnya juga sudah bergerak badan mirip olahraga, kalau melakukan pekerjaan fisik sehari-hari seperti menyapu lantai, membersihkan rumah, mencuci, dan menjemur pakaian. Tetapi apakah “olahraga” semacam ini dapat kita lakukan secara teratur dan berkesinambungan? Itu masalah tersendiri! Diperlukan kemauan yang kuat, berdasarkan keyakinan bahwa olahraga itu mutlak perlu agar badan tetap bugar, karena peredaran darah diperlancar tadi. Pada gilirannya ini dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Para penderita tekanan darah tinggi, penyakit jantung, infeksi paru-paru, dan kencing manis, hendaknya berkonsultasi ke dokter dulu untuk mengetahui jenis olahraga apa yang cocok. Biasanya olahraga yang intensitasnya rendah dan dilakukan tidak terlalu lama.
Orang normal yang tidak mengidap penyakit, sangat baik memilih olahraga yang kapasitas aerobiknya tinggi seperti renang, aerobik yang high impact, naik sepeda stasioner, dan joging.
6. Selalu menjaga kebersihan
lingkungan bersih di rumah, halaman, dan kompleks hunian memberi suasana segar dan nyaman. Sebuah penelitian di amerika serikat menunjukkan bahwa kelompok rumah yang mempunyai halaman dan lingkungan tertata baik, hijau, dan asri, mempunyai persentase kesehatan penghuninya jauh lebih baik daripada kelompok rumah miskin tanaman.
Lingkungan bersih membuat tubuh kita juga bersih, baik jasmani maupun rohani. Kondisi ini mampu mencegah penyakit jasmani seperti infeksi kulit, alergi debu, flu, bronkitis, dan “penyakit” rohani seperti stres, frustrasi dan depresi, biang kerok menurunnya sistem kekebalan tubuh.
7. Meluangkan waktu untuk bersantai
meluangkan waktu tidak berarti minta istirahat lebih banyak daripada bekerja produktif sampai melebihi kepatutan. Tidak! Meluangkan waktu untuk istirahat itu sebentar saja, dan ini perlu, untuk setel kendo sejenak di antara ketegangan jam sibuk bekerja sehari-hari. Ini perlu dilakukan secara rutin. Bersantai juga tidak berarti harus melakukan rekreasi yang melelahkan, tetapi cukup berkumpul membicarakan masalah keseharian dengan rekan sekantor, tetangga atau keluarga di rumah. Bukan tidak mungkin, mereka dapat membantu memecahkan masalah, atau setidak-tidaknya meringankan beban pikiran. Bersantai seorang diri dengan merenung dan mawas diri juga perlu. Makin sering dan rutin ini dilakukan, makin bagus keseimbangan jiwa kita. Tidur nyaman juga bentuk bersantai seorang diri. Stamina akan pulih dengan cepat, dan keseimbangan hormon dalam tubuh juga cepat tercapai.
Tubuh letih dan pikiran kusut kalau dibiarkan berkepanjangan (sampai dibawa ke kamar tidur), akan menurunkan daya kerja sistem kekebalan tubuh. Pada gilirannya memudahkan serangan penyakit.
8. Back to nature
trend pada awal dekade 1990-an di negeri barat ini dilandasi pengalaman bahwa gaya hidup pada zaman modern mendorong orang mengubah kebiasaan makan, seperti misalnya lebih sering menyantap makanan kalengan, sambal botolan, atau buah awetan. Juga jarang bergerak badan karena kemudahan memakai alat bantu rumah tangga, seperti mencuci pakaian dengan mesin cuci, menyapu lantai dengan penyedot debu, bepergian dengan kendaraan, padahal cuma dekat dan lebih sehat dilakukan dengan jalan kaki. Tubuh kita jadi manja, karena jarang bergerak, sehingga mudah sakit karena lembek. Sebaliknya, seorang pendekar silat, walaupun hidup di tengah zaman modern, selalu sehat tubuhnya karena masih sering berjalan kaki, latihan rutin dengan menggerakkan badan, dan tidak memakai alat bantu hasil teknologi modern yang membuat orang jadi lembek.
Untuk kembali dekat dengan alam, kita bukannya harus ikut menjadi pendekar silat, tetapi setidak-tidaknya menghindari bahan makanan kalengan, dan malah memperbanyak makan sayuran dan buah yang segar.
9. Mengolah pernapasan
mengolah pernapasan berarti mengatur cara dan frekuensi bernapas agar lebih efisien. Dengan menghirup udara (oksigen) perlahan-lahan dalam hitungan 15 kemudian melepaskannya kembali pelan-pelan juga dalam hitungan 15, kita bisa menahan oksigen dalam badan lebih lama daripada biasanya. Oksigen akan dipakai oleh organ tubuh secara efektif, walaupun jumlahnya cuma sedikit. Selama ini kita bernapas dengan frekuensi yang tidak teratur. Kadang lambat, kadang cepat. Oksigen yang diirup juga cepat keluar lagi. Belum sampai dimanfaatkan dengan baik, sudah keburu keluar. Dalam satu menit kita benapas lima kali atau lebih.
Tetapi, dengan latihan teratur frekuensi bernapas itu bisa kurang dari lima kali dalam semenit. Setiap kalinya selalu dalam, dan berdaya guna. Akibatnya, oksigen yang dihirup cukup sedikit saja, tetapi sudah efektif. Organ tubuh akan menyesuaikan diri dengan ketersediaan oksigen yang sedikit ini, dan itu justru menguntungkan tubuh. Sebab, dengan oksigen sedikit, tetapi toh sudah efektif itu, tubuh tidak kebanjiran hasil pernapasan berupa co2 banyak-banyak, yang tidak baik bagi kesehatan.
Sumber:yudatfort814.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.