Kamis, 09 Juni 2011

Humor Part 2

Mancing Bareng Adik

Si Ujang yang baru berumur 10 tahun disuruh nyokapnya untuk menjaga adiknya yang baru berumur 4 tahun. Karena pengen mancing, Ujang terpaksa mengajak adiknya ke tempat pemancingan.
"Aku nggak mau ngajak dia mancing lagi!" kata Ujang pada nyokapnya ketika pulang. "Aku nggak dapet ikan satu pun!"
"Ibu yakin besok-besok adikmu nggak akan nangis dan menghalau ikan-ikan itu, Jang," kata nyokapnya mencoba menghibur.
"Bukan itu masalahnya, Ma," kata Ujang. "Dia memakan semua cacing buat umpan!"


Kentut

Alkisah, ade cewek namenye mpok Romlah, orangnye cakep, bodinye seksi abis. Pulang kerja, mpok Romlah pergi periksa ke dokter.
"Kenape lu neng?" tanya dokternye.
"Ini dok....kagak tau kenape udeh seminggu ini gua kentut kagak ade abisnye. Sejam bisa sepuluh kali kentut. Untungnye dok, entut gua tuh kagak bunyi ame kagak ade baunye. Jadi temen-temen gua kagak keganggu. Gua jadi masih bisa pede. Cuman gua pan kagak enak sendiri, masak cewek kece kayak gua kok tukang kentut," Romlah cerita ame malu-malu.
"Oooh begitu....nih buruan tebus resepnye, minggu depan lu kesini lagi deh biar gua periksa lagi," kate dokternye ame bikinin resep.
Minggu depannye mpok Romlah dateng lagi.
"Begimane neng, udeh enakan belon...?" tanya pak dokternye.
"Gua pengen nanya nih dok...kemaren obat apaan sih nyang elu kasih ke gua?" tanye mpok Romlah.
"Emangnye kenape neng...?" tanya dokternye.
"Begini dok, begitu gua minum, tau-tau kentut gua tuh jadi bau banget. Kentut kuda aje kalah baunye, gua ampir pingsan sendiri nyiumnye, pokoknye amit-amit dah. Cuman untungnye, kentut gua tuh tetep kagak bunyi, jadi tetep kagak ketauan kalau gua nyang kentut," cerite mpok Romlah.
"Oooh kalau begitu berarti idunglu tuh sekarang udeh kagak buntu lagi... Sekarang lu tebus lagi nih resep, minggu depan lu dateng lagi kesini ye. Ntar gua periksa lagi," kate dokternye lagi.
"Obat apaan lagi dok ?" tanya mpok Romlah.
"Obat congek neng..."


Istri Profesor

Seorang profesor sedang asyik membaca buku ketika istrinya berteriak-teriak bingung dan panik.
"Oh, Pak, tidaaaak! Bayi kita minum tinta tulis sampai habis. Aku harus bagaimana ini???"
Sambil terus membaca, si profesor menjawab, "Yaaaaa... kalau begitu kamu nulis pakai pinsil aja, deh."


Anak Bandel

Seorang ibu yang sedang bertamu di tetangganya tiba-tiba menjerit.
"Aih, anakku makan koran!" teriaknya begitu melihat si kecil iseng.
Ibu tetangga menenangkannya, "Oo, tidak apa-apa, Bu! Itu koran lama, kami semua sudah membacanya!"


Diam Selama Enam Tahun

Seorang anak sudah enam tahun nggak pernah mengucapkan sepatah katapun. Hari itu orang tuanya membelikan es kelapa.
Entah ada angin darimana, tiba-tiba saja si anak ngomong, "Hueeek! Es kelapanya nggak enak!!!"
Melihat itu, kedua orang tuanya girang bukan kepalang. "Kenapa kamu baru ngomong setelah enam tahun, anakku?" tanya ibunya sambil menahan haru.
Si anak menjawab, "Soalnya selama ini semuanya baik-baik saja."


Ujian yang Bodoh

Seorang mahasiswa masuk ke dalam ruang ujian biologi dan menemukan lima ekor burung dalam sangkar. Kepala mereka ditutupi kantung sehingga cuma kaki yang kelihatan.
"Apa ini?" tanyanya pada dosen yang ada di sana.
"Ini adalah ujian," jelas si dosen. "Tugas kamu adalah mengidentifikasi burung-burung ini dengan hanya melihat kaki mereka."
"Apa???? Ini ujian paling bodoh yang pernah saya terima!" si mahasiswa komplain.
"Hey, kamu, siapa nama kamu?!" tanya dosen itu mulai marah.
Si mahasiswa kemudian menggulung celana panjangnya dan memperlihatkan kakinya pada si dosen. "Menurut Bapak, siapa nama saya?" tanyanya.


Tukang Cukur Berbakti

Seorang pendeta pergi ke seorang tukang cukur untuk memotong rambut. "Berapa ongkosnya?" tanya pendeta seusai dicukur.
"Nggak usah bayar, Pak Pendeta," kata si tukang cukur. "Saya anggap ini sebagai pengabdian pada Tuhan," lanjutnya. Keesokan paginya ketika ia tiba di tempat kerjanya, si tukang cukur mendapati puluhan buku doa kiriman Pak Pendeta beserta sebuah kartu ucapan terima kasih.
Beberapa hari kemudian seorang polisi datang ke tempat itu. "Berapa ongkosnya?" tanya si polisi setelah rambutnya dipotong rapi. "Nggak usah bayar, Pak. Saya anggap ini sebagai pengabdian pada masyarakat," jawab si tukang cukur. Dan ketika keesokan pagi ia tiba di tempat kerjanya, si tukang cukur menerima kiriman lusinan donat dari Pak Polisi beserta kartu ucapan terima kasih.
Selang beberapa hari kemudian, seorang anggota DPR datang ke tempat itu. "Berapa ongkosnya?" tanya anggota DPR itu. "Gratis, Pak. Saya anggap ini sebagai pengabdian pada negara," kata si tukang cukur. Keesokan harinya ketika ia tiba di tempat kerjanya, si tukang cukur melihat puluhan anggota DPR ngantri ingin dicukur.


Sabar, Susi...

Seorang lelaki memperhatikan dengan seksama seorang perempuan yang sedang berbelanja di supermarket bersama putrinya yang masih kecil. Si anak dengan asyiknya duduk di keranjang belanjaan ibunya.
Ketika melewati bagian kue, si kecil yang berusia tiga tahun itu merengek-rengek minta dibelikan. Si ibu menolak. Si kecil mulai ngambek dan rewel. Dengan suara tertahan, si ibu berkata, "Tenang Susi, tinggal tiga lorong lagi, jangan marah, ya. Nggak lama lagi, kok."
Kemudian mereka melewati lorong yang berisikan permen. Si kecil merengek lagi dan berteriak minta dibelikan permen. Si ibu menolaknya dan si kecil mulai menangis. Si ibu berkata, "Sabar, sabar, Susi, tinggal dua lorong lagi dan kita akan keluar dari tempat ini."
Akhirnya lorong terakhir terlewati dan sekarang mereka harus antri di kasir. Si kecil rupanya sadar ibunya nggak membelikan permen karet. Ia pun menangis dan mengacak-acak belanjaan ibunya. Si ibu dengan sabar berkata, "Sabar Susi, kita akan melewati kasir ini dalam 5 menit. Selanjutnya kamu akan pulang dan bisa tidur siang dengan enak."
Si lelaki yang melihat kejadian itu terkesima dengan kesabaran si ibu. Ia pun membuntutinya hingga ke tempat parkir untuk memberikan pujian. "Luar biasa, anda begitu sabar menghadapi si kecil Susi," katanya.
Si ibu menjawab, "Saya Susi, putri saya namanya Lili."


Dua Ular

Dua ekor ular sedang berkeliaran di taman mencari mangsa. Mereka menemukan seekor kelinci dan langsung menyergapnya.
"Apakah kita ini ular berbisa?" tanya seekor ular sambil menoleh rekannya.
"Entahlah," jawab temannya, "Memangnya kenapa?"
"Aku baru saja tanpa sengaja menggigit bibirku!" kata ular itu.


Bokap Gua Lebih Kaya

Usrok dan Cuplis sedang meributkan siapa yang lebih kaya di antara ayah mereka.
Usrok: "Bokap gua kaya banget, dia bentar lagi mau beli Laut Jawa!"
Cuplis: "Oya???? Kalau gitu gua akan bilang sama bokap gua supaya Laut Jawa nggak jadi dijual!!"


Pasien Obsesif

Seorang lelaki pergi ke dokter jiwa. Si dokter segera memulai pemeriksaan dengan melakukan tes gambar.
"Gambar apa ini?" tanya dokter sambil menunjukkan gambar yang dibawanya.
"Seorang lelaki dan seorang perempuan sedang bercinta di taman," jawab si pasien.
"Kalau ini?" tanya dokter sambil mengacungkan gambar kedua.
"Seorang lelaki dan seorang perempuan sedang bercinta di perahu."
Si dokter mengacungkan gambar ketiga. "Dan ini?" tanyanya.
"Seorang lelaki dan seorang perempuan sedang bercinta di pantai."
Jawaban-jawaban tentang seorang lelaki dan seorang perempuan yang sedang bercinta di berbagai tempat terus dilontarkan oleh si pasien sampai gambar pak dokter habis. Di akhir pemeriksaan dokter itu berkata, "Tampaknya pikiran anda terobsesi oleh seks."
Si pasien menjawab, "Pak dokterlah yang terobsesi oleh gambar-gambar porno!"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.