Al Qur’an adalah kalamullah. Ia adalah firman Allah Yang Maha Esa. Ia juga merupakan pedoman, pedoman hidup yang Allah Swt turunkan melalui Jibril As dan Rasulullah Saw untuk kebahagiaan hidup manusia.
Dialah mukjizat terbesar yang pernah ada dalam alam semesta ini. Sebuah mukjizat yang terus-menerus yang dimiliki Muhammad Saw dan ummatnya. Siapa yang menetapkan hukum dengannya maka akan beruntung. Siapa yang berpaling dan meninggalkan pola hidup yang telah ditetapkan di dalamnya, maka akan tersesat. Inilah kitab langit yang dianggap beribadah dalam membacanya. Ia mampu menggetarkan hati manusia yang keras. Mampu menggoncangkan gunung yang kokoh dan dapat membelah lautan yang dalam. Ia pun merupakan rahmat dalam kehidupan manusia yang mau mengamalkannya, sekaligus menjadi ‘syifaa’ (penyembuh) bagi penyakit yang diidap manusia.
Di dalamnya terdapat begitu banyak pedoman dan hikmah yang dapat menuntun manusia dalam penelusuran hidup yang tengah dilalui. Ia berbicara tentang ketuhanan, alam semesta, akhirat, perbuatan baik & buruk, dan banyak lagi. Dialah Kitabullah Al Jami’ wal Maani’. Kitab yang komprehensif sekaligus definitif. Siapa yang mencari jawaban dengannya pasti akan terpuaskan. Siapa yang menetapkan hukum dengannya pasti akan bijaksana.
Bacalah kitab suci ini…. Camkan setiap makna yang dikandungnya…. Amalkan setiap ajarannya… Niscaya akan Anda temui kehidupan yang begitu indah dan nikmat. Percayalah!!!
وَلَوْ أَنَّ قُرْآنًا سُيِّرَتْ بِهِ الْجِبَالُ أَوْ قُطِّعَتْ بِهِ الأَرْضُ أَوْ كُلِّمَ بِهِ الْمَوْتَى بَل لِّلّهِ الأَمْرُ جَمِيعًا.
“Dan sekiranya ada suatu bacaan (kitab suci) yang dengan bacaan itu gunung-gunung dapat digoncangkan atau bumi jadi terbelah atau oleh karenanya orang-orang yang sudah mati dapat berbicara, (tentu al-Qur`an itulah dia). Sebenarnya segala urusan itu adalah kepunyaan Allah.” (QS. Ar-Ra’d [13]: 31).
Ya Allah, Lisanku Terbata-bata Membaca Firman-Mu!
Saudaraku, tidak ada bacaan yang lebih hebat di sisi Allah, Malaikat dan Rasul-Nya selain Al Qur’an yang berada di tanganmu. Bacalah ia… resapi setiap maknanya… hapalkan dan amalkan! Maka dengannya Anda akan menjadi manusia yang paling beruntung.
Saking hebatnya, Rasulullah Saw menganggap bahwa Al Qur’an ini sebagai Al Mutaabbidu Bi Tilawatihi (hal yang dianggap beribadah bila membacanya). Ya, Anda akan disebut beribadah bila membacanya. Namun sayang, meski membacanya dianggap sebagai sebuah bentuk ibadah, apakah kita senang untuk membaca Al Qur’an?
Banyak kaum muslimin yang bangga telah membaca buku karangan si ini dan si itu. Mereka merasa intelek dan berwawasan luas bila telah menamatkan buku ini dan itu. Mereka pun tidak merasa berat untuk membayar tagihan koran atau majalah bulanan dalam berbagai model atau judul. Mereka lahap semua bacaan itu, namun mereka lupa bahwa membaca itu semua tidak mendatangkan pahala apapun di sisi Allah Swt dan tidak dianggap sebagai sebuah bentuk ibadah. Malah mereka membiarkan Al Qur’an teronggok di lemari mereka atau di rak buku. Lusuh dan berdebu yang menunjukkan bahwa ia jarang dijamah, apalagi dibaca.
Dialah mukjizat terbesar yang pernah ada dalam alam semesta ini. Sebuah mukjizat yang terus-menerus yang dimiliki Muhammad Saw dan ummatnya. Siapa yang menetapkan hukum dengannya maka akan beruntung. Siapa yang berpaling dan meninggalkan pola hidup yang telah ditetapkan di dalamnya, maka akan tersesat. Inilah kitab langit yang dianggap beribadah dalam membacanya. Ia mampu menggetarkan hati manusia yang keras. Mampu menggoncangkan gunung yang kokoh dan dapat membelah lautan yang dalam. Ia pun merupakan rahmat dalam kehidupan manusia yang mau mengamalkannya, sekaligus menjadi ‘syifaa’ (penyembuh) bagi penyakit yang diidap manusia.
Di dalamnya terdapat begitu banyak pedoman dan hikmah yang dapat menuntun manusia dalam penelusuran hidup yang tengah dilalui. Ia berbicara tentang ketuhanan, alam semesta, akhirat, perbuatan baik & buruk, dan banyak lagi. Dialah Kitabullah Al Jami’ wal Maani’. Kitab yang komprehensif sekaligus definitif. Siapa yang mencari jawaban dengannya pasti akan terpuaskan. Siapa yang menetapkan hukum dengannya pasti akan bijaksana.
Bacalah kitab suci ini…. Camkan setiap makna yang dikandungnya…. Amalkan setiap ajarannya… Niscaya akan Anda temui kehidupan yang begitu indah dan nikmat. Percayalah!!!
وَلَوْ أَنَّ قُرْآنًا سُيِّرَتْ بِهِ الْجِبَالُ أَوْ قُطِّعَتْ بِهِ الأَرْضُ أَوْ كُلِّمَ بِهِ الْمَوْتَى بَل لِّلّهِ الأَمْرُ جَمِيعًا.
“Dan sekiranya ada suatu bacaan (kitab suci) yang dengan bacaan itu gunung-gunung dapat digoncangkan atau bumi jadi terbelah atau oleh karenanya orang-orang yang sudah mati dapat berbicara, (tentu al-Qur`an itulah dia). Sebenarnya segala urusan itu adalah kepunyaan Allah.” (QS. Ar-Ra’d [13]: 31).
Ya Allah, Lisanku Terbata-bata Membaca Firman-Mu!
Saudaraku, tidak ada bacaan yang lebih hebat di sisi Allah, Malaikat dan Rasul-Nya selain Al Qur’an yang berada di tanganmu. Bacalah ia… resapi setiap maknanya… hapalkan dan amalkan! Maka dengannya Anda akan menjadi manusia yang paling beruntung.
Saking hebatnya, Rasulullah Saw menganggap bahwa Al Qur’an ini sebagai Al Mutaabbidu Bi Tilawatihi (hal yang dianggap beribadah bila membacanya). Ya, Anda akan disebut beribadah bila membacanya. Namun sayang, meski membacanya dianggap sebagai sebuah bentuk ibadah, apakah kita senang untuk membaca Al Qur’an?
Banyak kaum muslimin yang bangga telah membaca buku karangan si ini dan si itu. Mereka merasa intelek dan berwawasan luas bila telah menamatkan buku ini dan itu. Mereka pun tidak merasa berat untuk membayar tagihan koran atau majalah bulanan dalam berbagai model atau judul. Mereka lahap semua bacaan itu, namun mereka lupa bahwa membaca itu semua tidak mendatangkan pahala apapun di sisi Allah Swt dan tidak dianggap sebagai sebuah bentuk ibadah. Malah mereka membiarkan Al Qur’an teronggok di lemari mereka atau di rak buku. Lusuh dan berdebu yang menunjukkan bahwa ia jarang dijamah, apalagi dibaca.
Andai saja, mereka tahu apa yang dijanjikan Rasulullah Saw tentang pahala membaca Al Qur’an, niscaya mereka tidak akan menyia-nyiakannya lagi di kemudian hari.
عن عبد الله بن مسعود رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ الله فَلَهُ (بِهِ) حَسَنَةٌ، وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا، لاَ أَقُوْلُ: {الم} حَرْفٌ، وَلَكِنْ ألفٌ حَرْفٌ، وَلامٌ حَرْفٌ، وميمٌ حَرْفٌ.
Dari Abdullah Ibnu Mas’ud RA, Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa membaca satu huruf dari kitabullah, maka baginya kebaikan dengan satu huruf itu, dan satu kebaikan akan dilipatgandakan sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan bahwa, “Alif, lâm, mîm: satu huruf, tetapi alif satu huruf, lâm satu huruf dan mîm satu huruf.” (H.R. At Tirmidzi, dia mengatakan, “Hadits hasan shahih.”)
Subhanallah…! Satu huruf yang dibaca dari Al Qur’an akan berbuah pahala 10. maka jika Anda membaca Alif Laam Miim, Anda akan mendapatkan 30 pahala di sisi Allah. Sementara tahukah Anda berapa huruf yang terdapat dalam lafal basmalah, surat Al Fatihah, dan seluruh Al Qur’an? Kalau Anda telah mengetahui keutamaan membaca Al Qur’an ini, mengapa Anda tidak bergegas untuk membacanya? Aturlah jadwal rutin untuk membacanya, sehingga Anda akan terus dicatat sebagai orang yang suka membaca Al Qur’an oleh para malaikat Allah Swt.
Namun memang ada sebagian orang yang mengeluh bahwa dirinya tidak pandai membaca Al Qur’an. Lidah mereka kelu. Mulut mereka tak fasih dalam membacanya. Mereka merasa malu dalam umur yang telah mencapai bilangan tiga puluh, empat puluh, lima puluh tahun bahkan seterusnya, namun mereka lalai sewaktu muda, sehingga sudah setua itu mereka tidak mampu membaca Al Qur’an.
Berbahagialah saudaraku…, rasa malu seperti ini pun merupakan sebuah anugerah dari Allah Swt untukmu. Marilah belajar membaca Al Qur’an. Usahlah sungkan. Kondisi yang tengah merundungimu ini pernah diprediksi oleh baginda Rasulullah. Bila ada dari ummatnya yang berniat membaca Al Qur’an meski bacaannya terbata-bata, maka ia akan mendapatkan pahala dua kali lipat dari orang yang membacanya dengan lancar. Bukankah ini sebuah kabar gembira untukmu, wahai saudaraku? Bacalah kabar gembira dari Rasul Saw untukmu:
وَ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ: قَالَ رَسُوْلُ الله : ((الَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَهُوَ مَاهِرٌ بِهِ مَع السَّفَرَةِ الْكِرَامِ البَرَرَةِ، وَالَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيْهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أَجْرَانِ)) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.
Dari ‘Aisyah RA. ia berkata: “Rasulullah SAW. bersabda, ‘Orang yang mahir membaca Al-Qur’an, maka nanti akan berkumpul bersama-sama para malaikat yang mulia lagi taat. Dan orang yang terbata-bata ketika membaca Al-Qur’an dan terasa berat baginya, maka ia akan mendapatkan dua pahala. (HR. Bukhari dan Muslim)
Perhatikan bagaimana agama yang hanif ini begitu hebat mengapresiasi orang yang mau berusaha. Bagi mereka yang mau membaca Al Qur’an dengan lancar akan mendapatkan pahala yang amat berharga. Sedangkan manusia yang membacanya dengan terbata sekalipun, ia akan mendapatkan pahala berganda. Subhanallah…! Berbahagialah, saudaraku!
Seorang sahabat saya pernah menuturkan bahwa saat istrinya sedang dirawat di sebuah rumah sakit, ia pernah mendengar lantunan suara Al Qur’an yang dibacakan oleh seorang pria yang terbata-bata membacanya.
Rupanya bacaan Al Qur’an tersebut adalah surat Yasin yang dibaca oleh seorang pria, suami dari seorang wanita yang tergeletak kritis tak kunjung sembuh dari penyakit kanker yang sudah lama diidapnya.
Bacaan Al Qur’an itu amat sumbang didengar telinga. Sahabat saya pun datang menghampiri pria yang membacanya sambil menawarkan jasa, “Apakah saya boleh bantu bacaan Al Qur’annya pak?” Pria itu menjawab, “Terima kasih Mas…, surat Yaasiin ini saya baca karena disuruh oleh seorang guru agar Allah Swt memberi kesembuhan untuk istri saya! Guru juga berpesan kepada saya bahwa saya sendiri yang harus membacanya dekat telinga istri saya, jadi tidak boleh diwakilkan.”
Mendengar penjelasan itu sahabat saya menarik diri. Dalam keheningan malam di ruang perawatan rumah sakit, bacaan Al Qur’an yang terbata-bata itupun menjadi syahdu terdengar lama-kelamaan.Surat Yaasiin yang terdiri dari 83 ayat pun, akhirnya berhasil ia tamatkan dalam tempo tidak kurang dari ‘4 jam lamanya’. Suami itu merasa puas, dan atas izin Allah Swt akhirnya selang beberapa hari sang istri diberi kesembuhan oleh Allah Swt berkat bacaan Al Qur’an
Perhatikan bagaimana agama yang hanif ini begitu hebat mengapresiasi orang yang mau berusaha. Bagi mereka yang mau membaca Al Qur’an dengan lancar akan mendapatkan pahala yang amat berharga. Sedangkan manusia yang membacanya dengan terbata sekalipun, ia akan mendapatkan pahala berganda. Subhanallah…! Berbahagialah, saudaraku!
Seorang sahabat saya pernah menuturkan bahwa saat istrinya sedang dirawat di sebuah rumah sakit, ia pernah mendengar lantunan suara Al Qur’an yang dibacakan oleh seorang pria yang terbata-bata membacanya.
Rupanya bacaan Al Qur’an tersebut adalah surat Yasin yang dibaca oleh seorang pria, suami dari seorang wanita yang tergeletak kritis tak kunjung sembuh dari penyakit kanker yang sudah lama diidapnya.
Bacaan Al Qur’an itu amat sumbang didengar telinga. Sahabat saya pun datang menghampiri pria yang membacanya sambil menawarkan jasa, “Apakah saya boleh bantu bacaan Al Qur’annya pak?” Pria itu menjawab, “Terima kasih Mas…, surat Yaasiin ini saya baca karena disuruh oleh seorang guru agar Allah Swt memberi kesembuhan untuk istri saya! Guru juga berpesan kepada saya bahwa saya sendiri yang harus membacanya dekat telinga istri saya, jadi tidak boleh diwakilkan.”
Mendengar penjelasan itu sahabat saya menarik diri. Dalam keheningan malam di ruang perawatan rumah sakit, bacaan Al Qur’an yang terbata-bata itupun menjadi syahdu terdengar lama-kelamaan.Surat Yaasiin yang terdiri dari 83 ayat pun, akhirnya berhasil ia tamatkan dalam tempo tidak kurang dari ‘4 jam lamanya’. Suami itu merasa puas, dan atas izin Allah Swt akhirnya selang beberapa hari sang istri diberi kesembuhan oleh Allah Swt berkat bacaan Al Qur’an
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاء وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ وَلاَ يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إَلاَّ خَسَارًا
“Dan Kami turunkan dari Al Qur'an suatu yang menjadi penyembuh dan rahmat bagi seorang-orang yang beriman dan Al Qur'an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang lalim selain kerugian.” (Al Israa [17] : 82)
Kini sahabat saya berkesimpulan bahwa Al Qur’an dapat menjadi teman dalam masa sulit dan lapang. Alunan ayat-ayatnya dapat mendatangkan kesembuhan. Meski dibaca dengan terbata-bata, ia tetap menjadi bacaan bermakna dan penuh pahala. Karenanya, bacalah terus Al Qur’an meski lidahmu terbata-bata!
Bacalah Al Qur'an & Naiklah…!
Saudaraku, mulai saat ini perbaikilah hubunganmu dengan Kalamullah, Al Qur’an. Sempatkanlah dalam waktu hari-harimu untuk membacanya dan mentadabburinya. Libatkanlah petunjuk Allah Swt melalui firman-Nya dalam setiap permasalahan yang Anda hadapi. Niscaya jalanmu akan terang dan lempang. Dadamu akan terasa lapang. Serta keberkahan akan terus melimpah dan tiada terbilang.
Jadilah engkau manusia terbaik dan prestatif dalam kehidupan. Kemuliaan hidup yang sebentar ini dapat Anda raih dengan cara mengikuti pedoman Allah Swt dalam Al Qur’an. Tidakkah Anda renungkan pesan dalam sabda Rasulullah Saw di bawah ini?
وَ عَنِ النُّوَّاسِ بْنِ سَمْعَانِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ الله يقول: ((خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْْآنَ وَعَلَّمَهُ)) رَوَاهُ الْبُخَارِي.
Bacalah Al Qur'an & Naiklah…!
Saudaraku, mulai saat ini perbaikilah hubunganmu dengan Kalamullah, Al Qur’an. Sempatkanlah dalam waktu hari-harimu untuk membacanya dan mentadabburinya. Libatkanlah petunjuk Allah Swt melalui firman-Nya dalam setiap permasalahan yang Anda hadapi. Niscaya jalanmu akan terang dan lempang. Dadamu akan terasa lapang. Serta keberkahan akan terus melimpah dan tiada terbilang.
Jadilah engkau manusia terbaik dan prestatif dalam kehidupan. Kemuliaan hidup yang sebentar ini dapat Anda raih dengan cara mengikuti pedoman Allah Swt dalam Al Qur’an. Tidakkah Anda renungkan pesan dalam sabda Rasulullah Saw di bawah ini?
وَ عَنِ النُّوَّاسِ بْنِ سَمْعَانِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ الله يقول: ((خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْْآنَ وَعَلَّمَهُ)) رَوَاهُ الْبُخَارِي.
Dari ِAn Nuwwas bin Sam’an RA. ia berkata: “Rasulullah SAW. bersabda, “Sebaik-baik manusia di antara kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari)
Lihat bagaimana Rasulullah Saw mendefiniskan tentang manusia yang terbaik? Manusia terbaik bukan dilihat dari kekayaan, jabatan, status sosial atau ukuran keduniawian apapun juga. Namun sungguh, kemuliaan hidup itu diraih dengan cara belajar dan mengajarkan Al Qur’an. Inilah manusia yang terbaik. Tidakkah Anda tergiur untuk mendapatkan gelar tersebut?
Dalam pengalaman haji tahun 1427 H. Salah seorang jemaah haji dari Jakarta yang menjadi eselon satu di sebuah kementerian dan telah meraih gelar akademis sampai tingkat tertinggi baru menyadari. Ia tersadarkan betapa tak berartinya semua kesuksesan duniawi yang pernah ia raih, saat ia menjalani semua rangkaian ibadah dalam ritual haji dan ketika ia membaca Al Qur’an dengan terbata-bata.
Sepulangnya dari tanah suci, dengan tekun ia mempelajari ajaran agama Islam, dan memanggil seorang ‘guru ngaji’ ke rumah untuk mengajarkannya Al Qur’an. Alhamdulillah, kini ia begitu meresapi ajaran-ajaran Islam, dan dalam kuliah-kuliah yang ia sampaikan di beberapa universitas di Jakarta, selalu ia selipkan pesan-pesan Al Qur’an yang pernah ia ketahui sebelumnya.
Hingga kini ia terus ber-sms kepada saya untuk menyatakan betapa bersyukurnya ia karena telah memberikan makna hidup atas umur yang tersisa berkat bimbingan Allah Swt yang ia temukan dalam Al Qur’an. Alhamdulillah!
Itulah sample manusia terbaik dan prestatif yang ada di tengah-tengah kita. Syukur Alhamudlillah, pada masa sekarang ini banyak saya temukan di berbagai tempat dan kesempatan, manusia-manusia modern yang sudah tidak sungkan lagi mengutip ayat-ayat Al Qur’an dalam pembicaraan mereka. Sungguh saya melihat adanya perbaikan kualitas hidup manusia di zaman sekarang karena mereka suka membaca Al Qur’an.
Selain menjadi manusia terbaik dan prestatif, Anda dapat meningkatkan kualitas hidup Anda dengan Al Qur’an sehingga mendapatkan pahala yang amat berharga di sisi Allah Swt. Saya masih bertanya kepada Anda, apakah Anda tertarik melanjutkan pembahasan ini? Bila Anda mengizinkan saya untuk meneruskannya, maka akan saya sampaikan sebuah kiat bagi Anda untuk meraih pahala yang amat besar dalam membaca Al Qur’an. Hal itu tiada lain adalah MEMBACA & MEMPELAJARI AL QUR’AN DI MASJID. Ya, sengaja saya tuliskan hal ini dengan huruf kapital, agar mata Anda mudah menangkap dan merekamnya.
Inilah yang dijanjikan oleh Rasulullah Saw dalam sebuah haditsnya:
Lihat bagaimana Rasulullah Saw mendefiniskan tentang manusia yang terbaik? Manusia terbaik bukan dilihat dari kekayaan, jabatan, status sosial atau ukuran keduniawian apapun juga. Namun sungguh, kemuliaan hidup itu diraih dengan cara belajar dan mengajarkan Al Qur’an. Inilah manusia yang terbaik. Tidakkah Anda tergiur untuk mendapatkan gelar tersebut?
Dalam pengalaman haji tahun 1427 H. Salah seorang jemaah haji dari Jakarta yang menjadi eselon satu di sebuah kementerian dan telah meraih gelar akademis sampai tingkat tertinggi baru menyadari. Ia tersadarkan betapa tak berartinya semua kesuksesan duniawi yang pernah ia raih, saat ia menjalani semua rangkaian ibadah dalam ritual haji dan ketika ia membaca Al Qur’an dengan terbata-bata.
Sepulangnya dari tanah suci, dengan tekun ia mempelajari ajaran agama Islam, dan memanggil seorang ‘guru ngaji’ ke rumah untuk mengajarkannya Al Qur’an. Alhamdulillah, kini ia begitu meresapi ajaran-ajaran Islam, dan dalam kuliah-kuliah yang ia sampaikan di beberapa universitas di Jakarta, selalu ia selipkan pesan-pesan Al Qur’an yang pernah ia ketahui sebelumnya.
Hingga kini ia terus ber-sms kepada saya untuk menyatakan betapa bersyukurnya ia karena telah memberikan makna hidup atas umur yang tersisa berkat bimbingan Allah Swt yang ia temukan dalam Al Qur’an. Alhamdulillah!
Itulah sample manusia terbaik dan prestatif yang ada di tengah-tengah kita. Syukur Alhamudlillah, pada masa sekarang ini banyak saya temukan di berbagai tempat dan kesempatan, manusia-manusia modern yang sudah tidak sungkan lagi mengutip ayat-ayat Al Qur’an dalam pembicaraan mereka. Sungguh saya melihat adanya perbaikan kualitas hidup manusia di zaman sekarang karena mereka suka membaca Al Qur’an.
Selain menjadi manusia terbaik dan prestatif, Anda dapat meningkatkan kualitas hidup Anda dengan Al Qur’an sehingga mendapatkan pahala yang amat berharga di sisi Allah Swt. Saya masih bertanya kepada Anda, apakah Anda tertarik melanjutkan pembahasan ini? Bila Anda mengizinkan saya untuk meneruskannya, maka akan saya sampaikan sebuah kiat bagi Anda untuk meraih pahala yang amat besar dalam membaca Al Qur’an. Hal itu tiada lain adalah MEMBACA & MEMPELAJARI AL QUR’AN DI MASJID. Ya, sengaja saya tuliskan hal ini dengan huruf kapital, agar mata Anda mudah menangkap dan merekamnya.
Inilah yang dijanjikan oleh Rasulullah Saw dalam sebuah haditsnya:
وَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ الله: ((وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللهِ، وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ، إلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ، وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ، وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ)) رَوَاهُ مُسْلِمُ.
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata: “Rasulullah SAW. bersabda, ‘Tidaklah suatu kaum berkumpul dalam salah satu rumah dari rumah-rumah Allah (masjid), untuk membaca Al-Qur’an dan mempelajarinya, kecuali akan diturunkan kepada mereka ketenangan, dan mereka dilingkupi rahmat Allah, para malaikat akan mengelilingi mereka dan Allah akan menyebut-nyebut mereka di hadapan makhluk-Nya yang berada didekat-Nya (para malaikat).” (HR. Muslim)
Subhanallah…! Dengan membaca dan mempelajari Al Qur’an di masjid, Anda akan mendapatkan 4 pahala yang amat hebat sekaligus. Keempat pahala tersebut adalah: 1) ketenangan hidup, 2) hidup yang penuh rahmat, 3) terjaga oleh para malaikat, dan 4) dibanggakan oleh Allah Swt dihadapan para malaikat.
Karena keterbatasan pembahasan, saya tidak akan memaparkan satu per satu kehebatan ganjaran bagi orang yang mengamalkan hal ini. Anda tinggal melaksanakannya saja, niscaya Anda pun akan merasakannya. Namun satu hal yang perlu saya tegaskan, tidakkah Anda amat berhasrat agar diri Anda menjadi hamba Allah Swt yang dibanggakan-Nya dihadapan para malaikat? Ayo saudaraku, mulailah mengejar pahala hebat ini, dan carilah pengajian yang Anda sukai di masjid yang Anda sukai pula. Kejarlah pahala-pahala hebat ini!
Teruskanlah hidup berprestasi dengan bacaan Al Qur’anmu! Hidup yang mulia di dunia dan akhirat dengan bacaan Al Qur’an. Tingkatkan prestasi itu dan teruslah meningkat. Sebab itulah ciri manusia yang hidup dengan bimbingan Al Qur’an. Meningkat dan terus meningkat. Itulah yang digambarkan oleh Rasulullah Saw tentang kehidupan prestatif dan meningkat bagi orang yang membaca Al Qur’an. Dalam haditsnya beliau Saw bersabda:
عن عبد الله بن عمرو رضي الله عنهما قال: قال النبي صلى الله عليه وسلم: يُقَالُ لِصَاحِبِ الْقُرْآنِ : اِقْرَأْ وَارْقَ وَرَتِّلْ كَمَا كُنْتَ تُرَتِّلُ فِي الدُّنْيَا، فَإنَّ مَنْزِلَتَكَ عِنْدَ آخِرِ آيَةٍ تَقْرَؤُهَا.
Dari Abdullah bin ‘Amru bin ‘Ash RA berkata, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Dikatakan pada pemilik Al Qur’an, ‘Bacalah, naiklah, dan baca dengan tartil sebagaimana kau telah membacanya di dunia! Karena kedudukanmu terdapat pada akhir ayat yang kau baca.” . H.R. At Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban dalam Shahihnya. At Tirmidzi berkata, “Hadits Hasan Shahih.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.