Rabu, 07 Maret 2012

Etika Kepribadian

Kelompok pertama adalah etika kepribadian, form over substance, etika sandiwara atau hipokrisi, etiket. Kualitas etika boleh pilih, tatkala secara aman kita kuat dari etika, kita patahkan etika. Etika berwawasan ekonomi, kepatuhan minimum, kepatuhan tatkala menguntungkan. Didalamnya termaktub rasa khawatir ketahuan dan hukuman antar manusia. Contoh : dalam perjanjian bertemu dengan orang penting, harus tepat waktu, agar mendapat citra disiplin, takut sanksi.
Seseorang terpaksa beretika dan harus tampak beretika, adalah hipokrisi, bahkan dapat menjurus pada psikopat ; jiwa pecah dan bersandiwara secara sempurna sepanjang hari.
Etika berwawasan ekonomi, menggunakan hukum ekonomi etika bertaraf hipotesa
  • Laba pasti dan segera vs manfaat jangka panjang etika yang tak pasti.
  • Setiap mahluk ekonomi digerakkan oleh kepentingan pribadi, diatas kepantingan kelompok
  • Etika bagus adalah bisnis bagus atau sebaliknya survival vs ethics.
  • Bahwa yang bermaksud tinggal-lama-purna waktu dalam profesi lebih memperhatikan etika dibanding yang sebaliknya.
Pilihan (maslahat ekonomi dan non ekonomi) bersama suatu profesi, tekad bulat semua profesi  atau pilihan pemerintah (maslahat profesi sebagai sokoguru negara kuat) berdasar hipotesa etika atau mati (ethics or die), dapat mencipta political will.
Contoh etika untung rugi, adalah sebagai berikut : 
  1. Perusahaan memperhatikan dan memenuhi kebutuhan karyawan. Hasil yang diharap adalah kesetiaan meningkat, produktivitas meningkat, laba meningkat. 
  2. Pemasok menolak menaikan harga pada saat barang langka dan saat sellers’market, karena ingin hubungan baik terus dijaga saat buyers’market. 
  3. Karena menolak pekerjaan atau biaya marketing kurang etikal (misalnya memperoleh pekerjaan profesi dengan menyuap pengambil keputusan), maka pekerjaan lepas. Lahan kerja sempit, rasionalisasi karyawan merupakan tindakan kurang etis. Teori relativitas etika ini mengajukan pilihan etika kompromistis. Seperti pada hukum ; deteksi etika, ganjaran atau hukuman terkait penampan perilaku (gejala etika).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.