Memperkenalkan internet kepada Anak-anak kita merupakan sebuah kebahagian tersendiri bagi orang tua. Dengan harapan sang anak dapat memperoleh manfaat sebanyak-banyaknya baik menggunakannya sebagai sumber pengetahuan maupun wahana hiburan dan komunikasi. Di awal dengan sabar, orang tua menuntut anaknya untuk dapat menggunakan aplikasi browser untuk akses ke internet. Kemudian berlanjut dengan mengunjungi situs-situs menarik seperti video ipin dan upin di you tube, game di facebook, atau chatting menggunakan yahoo messenger dengan teman-teman sekolahnya.
Seiring dengan kemampuan sang anak yang terus berkembang dalam menggunakan interet. Bahkan kadang, pengetahuan yang dimiliki anak melebihi kemampuan orang tua untuk mengikuti pekembangan anaknya. Hal ini seakan memberikan tanda kalau sang anda dapat secara mandiri ditinggalkan sendiri menggunakan internet.
Namun, apa sebenarnya yang dilakukan oleh Anak saat mereka online di dunia internet? Berdasarkan survey tahun 2010 lalu yang dilakukan oleh Norton di empat belas negara (sumber: http://us.norton.com/theme.jsp?themeid=norton_online_family_report), yang melibatkan hampir 3.000 anak dan 8.000 orang dewasa (18+), ada hal hal yang menarik dari data yang diperoleh. Sebagai contoh anak-anak di negara Kanada merupakan anak-anak yang kuat main game online (top gamer, 94%). Berbeda lagi dengan anak-anak asal Brazil, 9 dari 10 anak-anak aktif menggunakan internet.
Secara keseluruhan dari hasil survey, didapatkan informasi bahwa sekitar 83% dari jumlah responden anak menggunakan internet untuk bermain game. Selanjutnya 73% anak menggunakan internet untuk berselancar mengunjungi situs-situs internet. Sedangkan untuk mengerjakan tugas sekolah dengan memanfaatkan materi dari internet mendapatkan porsi 71%. Dan, terakhir 63 persen dari jumlah anak yang disurvey menggunakan internet untuk berkomunikasi (chatting) dengan internet.
Memberikan kesempatan kepada anak untuk mandiri menggunakan interent dengan landasan kepercayaan kepada mereka adalah baik. Namun lebih baik lagi bila sebagai orang tua tetap berkomunikasi secara aktif dengan mereka, memonitor perkembangannya dan menanamkan nilai-nilai etika yang patut diperhatikan dalam memanfaatkan internet. Semoga terus berinternet secara sehat.
Seiring dengan kemampuan sang anak yang terus berkembang dalam menggunakan interet. Bahkan kadang, pengetahuan yang dimiliki anak melebihi kemampuan orang tua untuk mengikuti pekembangan anaknya. Hal ini seakan memberikan tanda kalau sang anda dapat secara mandiri ditinggalkan sendiri menggunakan internet.
Namun, apa sebenarnya yang dilakukan oleh Anak saat mereka online di dunia internet? Berdasarkan survey tahun 2010 lalu yang dilakukan oleh Norton di empat belas negara (sumber: http://us.norton.com/theme.jsp?themeid=norton_online_family_report), yang melibatkan hampir 3.000 anak dan 8.000 orang dewasa (18+), ada hal hal yang menarik dari data yang diperoleh. Sebagai contoh anak-anak di negara Kanada merupakan anak-anak yang kuat main game online (top gamer, 94%). Berbeda lagi dengan anak-anak asal Brazil, 9 dari 10 anak-anak aktif menggunakan internet.
Secara keseluruhan dari hasil survey, didapatkan informasi bahwa sekitar 83% dari jumlah responden anak menggunakan internet untuk bermain game. Selanjutnya 73% anak menggunakan internet untuk berselancar mengunjungi situs-situs internet. Sedangkan untuk mengerjakan tugas sekolah dengan memanfaatkan materi dari internet mendapatkan porsi 71%. Dan, terakhir 63 persen dari jumlah anak yang disurvey menggunakan internet untuk berkomunikasi (chatting) dengan internet.
Memberikan kesempatan kepada anak untuk mandiri menggunakan interent dengan landasan kepercayaan kepada mereka adalah baik. Namun lebih baik lagi bila sebagai orang tua tetap berkomunikasi secara aktif dengan mereka, memonitor perkembangannya dan menanamkan nilai-nilai etika yang patut diperhatikan dalam memanfaatkan internet. Semoga terus berinternet secara sehat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.